Pages

Friday, April 24, 2020

Jejak penuntut ilmu

#1
Bulan Ramadhan tiba
Para ulama memberikan kita pelajaran bagaimana menyambut bulan ramadhan
bukan sekedar euforia semata, tapi bagaimana kita bisa memanfaatkan bulan suci ini dengan semakin menumbuhkan keimanan.
ini tulisan pertama saya yang saya post diblog ini berisi tentang jejak rekam saya dalam menuntut ilmu. Sebenarnya ada banyak sekali bahasan dan tulisan menarik yang saya tulis dibuku khusus yang belum pernah saya posting berisi faedah - faedah ilmu yang saya simak dan perhatikan dari guru,ustad dan ulama baik secara langsung maupun streaming.

jika pembaca mendapatkan manfaat dari tulisan saya semua datangnya dari Allah yang memudahkan saya menyusunnya menjadi rangkaian kata bagi para pembaca, jika terdapat banyak kesalahan, jangan sungkan untuk menginformasikan kepada saya, sesungguhnya kesalahan datangnya dari kurangnya keilmuan saya, semoga Allah memberikan ridho untuk saya memahaminya lebih baik lagi.

baiklah langsung keinti pembahasan
Jejak penuntut ilmu....
satu satunya yang saya tau tentang menuntut ilmu ya belajar, baca buku, catet penjelasan dan tingkatan akhir adalah dengan mengajarkannya.
Ada banyak tantangan dan level dalam menuntut ilmu versi saya pribadi kapan-kapan saya bahas diartikel selanjutnya.
Belajar dari para ulama terdahulu yang kita nikmati keilmuannya sampai sekarang, semoga Allah memberikan balasan terbaik bagi mereka, berupa tulisan-tulisan yang sangat bermanfaat tidak hanya selembar dua lembar bahkan berjilid-jilid biidznillah.
Mereka selalu menyempatkan waktu untuk mengkaji apa yang bisa mereka kaji, umumnya pada saat masa kecil mereka habiskan waktunya untuk mempelajari dasar-dasar agama sehingga ketika dewasa mereka bisa fokus untuk menguatkan keilmuan mereka dengan ilmu-ilmu tambahan dan memiliki banyak waktu untuk memetik faedah dari keilmuannya dan menyebarkan kepada orang lain.

pola seperti ini yang masih belum merata diberbagai belahan dunia, sehingga bagaimana kita bisa mengamalkan jika saat dewasa kita baru memulainya. Tulisan ini tidak lantas mengendorkan pembaca yang baru memulai untuk belajar agama.
Please jangan berfikir seperti itu,
sayapun juga mendalami agama dikatagori yang sudah bukan muda lagi
Pembahasan ini merupakan evaluasi bahwa bagaimana kita mengharapkan keimanan kita kuat, agama kita strong, dan menjadi orang yang sholih dan sholilah jika prosesnya kita tunda atau kita ringkas dengan pengorbanan yang hanya apa adanya. Para ulama memulai debut belajar agama dari kecil, adapun mereka-mereka yang baru mendapatkan hidayah mendalami agama diusia yang sudah tidak muda lagi, ada kesungguhan dan pengorbanan dalam jejak menuntut ilmu mereka yang mana menjadikan mereka lebih cepat belajar.

Adapun kita orang yang baru mendalami agama, apakah sudah benar-benar bersungguh-sungguh atau masih suka dengan alasan-alasan klise, sibuklah, gak punya uanglah, malaslah, jauh dll. Yang kalau kita baca rekam jejak ulama dalam menuntut ilmu, rela menjual genteng rumah untuk biaya perjalanan menuntut ilmu, rela shafar berbulan-bulan hanya untuk bisa mendengarkan satu hadits dan masih banyak kisah inspiratif mereka.
Saya pribadi MALU banget... karena saya juga masih sering menggunakan alasan klise diatas,
ya kita sama-sama muhasabah ya.

ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh kita dalam membersamai proses menuntut ilmu dengan memanfaatkan media sosial kita dengan tulisan-tulisan yang bermanfaat. Semisal mempost jadwal-jadwal kajian, menulis faedah ilmu yang kita dapatkan dalam setiap pembelajaran menuntut ilmu, mengajak orang - orang disekitar kita.

Lakukan dan lupakan...
Lakukan semua hal positif yang bisa kita lakukan tanpa tapi
dan lupakan tanpa mengharapkan respon positif,
kita melakukannya hanya untuk Allah



terinspirasi dari kajian streaming Al-Ushul Ats Tsalasah ustad muflih safitra, semoga Allah memberikan balasan surga pada beliau, dan menambahkan keilmuan dan keimanan bagi kami para penuntut ilmu.


Balikpapan, 1 Ramadhan 2020


No comments:

Post a Comment